Thursday, May 5, 2011

Kecelakaan Seorang Binatang

Bismillahirrahmanirrahim

PAGI itu gua berjalan. Melihat seorang gelandangan tidur di bangku. Persis manusia wajahnya. Ada segala-galanya. Cuma, terkilan rasa gua melihat nasibnya. Umpama binatang tanpa nama.

Dia menunggu waktu 12 tengahari. Rasanya, mahu masuk ke kandang mencari teman. Pelik gua lihat. Semangat sungguh. Dari belantara datangnya, ke dunia moden milik temannya.

Bertemu teman. Senyum gua melihat binatang itu. Terkelu-kelu lidahnya. Kemaruk juga rasanya. Mungkin ini kali pertama baginya, atau juga, mungkin sudah lama tidak merasa.

Tapi indahnya tidak lama. Gua lihat lagi. Binatang itu berpeleseran. Di ajak menjadi gembala, binatang itu degil berjalan sendirian. Kononya hebat. Dunia moden ini bukan temanmu binatang. Kau mau pergi mana? Kau mau makan di mana? Sudahlah...pergilah ke kandang tempat temanmu.

Hampir 30 jam berlalu. Gua terus melihat. Gelagatnya makan bak binatang kuno. Diketawakan. Disiniskan. Dan mungkin juga dihinakan. Biarlah binatang, dunia mu bukan di sini.

Malam itu, gua sudah mengantuk. Dan episod binatang itu juga bakal berakhir. Kau baliklah ke kandangmu. Tiada restu buatmu.

Kini.....binatang itu bersendirian rasanya. Kejap dunianya putih, kejap menjadi hitam. Salah dirimu binatang. Bersyukurlah dengan apa yang telah diberikan padamu. Dan terimalah kecelakaanmu sebagai seorang binatang.

LELAKI: Dua tanda itu mungkin hilang, tapi "but i'm not" akan kekal selama-lamanya. RIP

JANGAN pandang-pandang, jangan pegang-pegang

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...